Kamis, 17 November 2011

GLOBALISASI DAN KONFLIK MULTIKULTURAL
Oleh : Afdal/1101677
A.    Makna Globalisasi
Menurut asal katanya, kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekadar definisi kerja (working definition), seperti kata-kata Americanization, McDonaldization, sehingga tergantung dari sisi mana orang melihatnya (Laurence E. Rothenberg):. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat. C. Rangarajan (2006:1) mengartikan globalisasi sebagai suatu integrasi ekonomi dan sosial antar negara dalam bidang informasi, ide/pendapat/, teknologi, pelayanan, kapital, keuangan dan pengembangan kemasyarakatan.
Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh negara-negara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif atau curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuk yang paling mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin tidak berdaya karena tidak mampu bersaing. Sebab, globalisasi cenderung berpengaruh besar terhadap perekonomian dunia, bahkan berpengaruh terhadap bidang-bidang lain seperti budaya dan agama. Theodore Levitte merupakan orang yang pertama kali menggunakan istilah Globalisasi pada tahun 1985.
Scholte melihat bahwa ada beberapa definisi yang dimaksudkan orang dengan globalisasi yaitu berkenaan dengan Internasionalisasi: yang diartikan sebagai meningkatnya hubungan internasional, liberalisasi diartikan dengan semakin diturunkankan batas antar negara, misalnya hambatan tarif ekspor impor, lalu lintas devisa, maupun migrasi, universalisasi digambarkan sebagai semakin tersebarnya hal material maupun imaterial ke seluruh dunia. Pengalaman di satu lokalitas dapat menjadi pengalaman seluruh dunia, westernisasi yang merupakan salah satu bentuk dari universalisasi dengan semakin menyebarnya pikiran dan budaya dari barat sehingga mengglobal 
B.     Konflik pada Remaja
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mengarah kepada munculnya globalisasi, menimbulkan berbagai konflik pada remaja. Konflik pada remaja oleh beberapa ahli terjadi sebagai wujud pencarian identitas diri pada diri remaja sehingga pada akhirnya ingin mencoba-coba. Konflik juga terjadi dalam diri remaja terjadi karena di satu sisi remaja ingin mengikuti arus globalisasi, ingin gaul/western tapi disisi lain terikat oleh banyak aturan/norma yang berlaku di masyarakat. Apabila remaja tidak western, maka tantangannya ia akan dijauihi oleh teman-teman dalam kelompoknya sehingga dikatakan kolot/kampungan. Apabila mengikuti pola dan tingkah laku western akan lebih banyak lagi aturan tidak sesuai dengan norma/budaya yang ada dalam lingkungan masyarakat pada umumnya. Oleh karena itu remaja perlu diberikan bimbingan yang terarah agar mampu berkembang sesuai dengan tugas perkembangannya tanpa melanggar aturan/norma yang berlaku akan tetapi dapat memaknai globalisasi sebagai sesuatu yang bisa mengembangkan dirinya secara optimal. Bimbingan yang terarah dan komprehensif tersebut dapat diberikan oleh konselor, sebagai tenaga professional dalam layanan bimbingan dan konseling. Layanan yang dapat diberikan antara lain pelayanan dasar, pelayanan responsive, perencanaan individual, serta dukungan system (Depdiknas, 2008:207).

Sumber:
C. Rangarajan. (2006). Responding to Globalization: India’s Answer. Ahmedabad: New Delhi
Depdiknas. (2008). Penataan Pendidikan Profesional Konselor dan Layanan Bimbingan dan  Konseling dalam Jalur Pendidikan Formal. Jakarta: Dirjen Dikti Depdiknas
http://wikipedia.com/globalisasi di akses tanggal 13 September 2011
Laurence E. Rothenberg. TT. Globalization. Artikel dalam http://globalization101.org diakses tanggal 13 September 2011


Tidak ada komentar:

Posting Komentar